Sabtu, 19 November 2011

Mengembangkan Strategi Intruksional Pembelajaran

Mengembangkan Strategi Intruksional Pembelajaran Oleh : Yudi Budiman Peningkatan layanan pendidikan, khususnya di kelas erat kaitannya dengan usaha guru dalam merancang pengajaran dan pengembangannya melalui strategi pembelajaran. Menurut Sudjana sebagaimana dikutip oleh Rohani mengatakan bahwa strategi belajar mengajar adalah taktik yang digunakan dalam proses belajar mengajar agar dapat mempengaruhi siswa untuk mencapai tujuan pengajaran secara efektif dan efisien. Sesuai dengan paradigma strategi belajar mengajar mengacu kepada konsep pembelajaran yang berubah dari pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa. Agar pelaksanaan strategi dapat berjalan dengan baik guru harus selektif dalam memilih suatu kerangka konsep penerapannya yaitu model pembelajaran. Model pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: tujuan, bahan, kemampuan guru, dan kondisi siswa. Sebagai pendidik, guru harus menguasai model yang akan diterapkannya dan tidak terpaku pada satu model pembelajaran. Model pembelajaran yang digunakan guru harus membangun sarana interaksi pengajaran induktif, menempatkan peserta didik pada keterlibatan aktif belajar dan mempertinggi perolehan hasil belajar. Setiap model pembelajaran memiliki kelebihan dan kekurangan, hal ini perlu didukung oleh kemampuan guru dan bahan ajar yang telah disampaikan dengan keadaan siswa. Dalam pembelajaran, guru sebagai pendidik menginginkan agar siswanya dapat memahami pengetahuan pelajaran yang dimiliki sebagai hasil belajarnya, berpikir kritis dalam menanggapi persoalan dan menerapkan di lingkungan masyarakat sebagai wujud aplikasinya. Sayangnya, impian tersebut terkadang tidak terealisasi. Hal itu disebabkan kesulitan guru dalam memilih model pembelajaran terkadang kurang tepat atau hanya menggunakan satu model pembelajaran dalam mengajar. Efektivitas belajar yang dilakukan oleh siswa di sekolah tidak semata-mata ditentukan oleh derajat potensi siswa yang bersangkutan, melainkan lingkungan, terutama guru yang profesional. Pengembangan belajar masuk dalam kategori untuk menjadikan pembelajaran itu menjadi efektif. Pengembangan pembelajaran adalah cara yang sistematis dalam mengidentifikasi, mengembangkan, dan mengevaluasi seperangkat bahan dan strategi pembelajaran yang diarahkan untuk mencapai tujuan. Hasil akhir pengembangan pembelajaran adalah diperolehnya sistem pembelajaran yang memudahkan guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Bahwa pengembangan sumber daya manusia berkualitas yang mampu mengantar Indonesia ke posisi terkemuka paling tidak sejajar dengan negara-negara lain, baik dalam pembangunan ekonomi, politik, maupun sosial budaya, pada hakekatnya menuntut komitmen kita untuk dua hal: a) penemukenalan dan pengembangan bakat-bakat unggul dalam berbagai bidang, dan b) pemupukan dan pengembangan kreativitas yang pada dasarnya dimiliki setiap orang, tetapi perlu dikenali dan dirangsang sejak usia dini. Sehubungan dengan itu pendidik perlu disiapkan dan dilatih agar memiliki kompetensi profesional untuk membina anak berbakat dan mengajar secara kreatif. Daftar Pustaka 1.A. Rohain, Pengelolaan Kelas (Jakarta: Rineka Cipta, 1996), hal. 32. 2.Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), hal. 36. 3.Prof. Dr. Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, cet. 3 (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009), hal. 1.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar